This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 03 Desember 2015

Cara menang tender pengadaan barang dan jasa


Pernah ikut tender atau punya rencana untuk mengikuti lelang proyek? bagaimana agar kita bisa terpilih menjadi pemenang? disini kita bahas cara menang tender pengadaan barang dan jasa sehingga bisa menjadi pemenang dan berhak mengerjakan proyek yang sedang dilelang. Nilai tender bervariasi dari mulai yang kecil sampai besar seringkali di adakan oleh instansi pemerintah maupun swasta.
Banyaknya peserta tender yang ikut berjuang agar menjadi pemenang membuat kita perlu melakuakn cara dan inovasi terbaik agar bisa menang tender. berbagai macam persaingan muncul dalam proses pelaksanaan tender namun hendaknya kita tetap menggunakan cara yang baik dan halal. panitia lelang pengadaan barang dan jasa akan memilih perusahaan entah itu arsitek atau kontraktor yang memenuhi persyaratan tender. Nah.. disini kita uraikan beberapa cara dan strategi agar bisa memenangi tender.

Cara menang tender pengadaan barang dan jasa
  1. Kita siapkan terlebih dahulu perusahaan yang hendak digunakan untuk mengikuti tender, entah itu berbentuk PT atau CV karena peraturan pemerintah mensyaratkan peserta tender harus berbentuk badan hukum bukan perorangan.
  2. Kita urus juga berbagai macam dokumen syarat tender seperti Nomor pokok wajib pajak ( NPWP ), Surat izin usaha perdagangan (SIUP), Surat keterangan domisili perusahaan (SKDP) dan untuk tender proyek bangunan biasanya ada persayaratan tambahan seperti Izin usaha jasa kobstruksi (IUJK) dan dokumen lainya dapat dibaca dan dipelajari pada masing-masing pengumuman lelang.
  3. Mencari tahu sebanyak mungkin berita tender, bisa didapat dari koran, website atau LPSE sebagai lembaga pengadaan lelang secara elektronik masing-masing wilayah kabupaten atau kota di Indonesia, informasi tender juga bisa didapat dari panitia lelang pada instansi yang mengadakan lelang.
  4. Baca dan periksa dengan teliti apa saja persyaratan yang harus disediakan seperti berkas-berkas atau surat-surat yang harus ada dalam pengajuan tender.
  5. Ikuti dengan disiplin jadwal tender yang disediakan, melakukan lebih awal atau terlambat bisa menjadi penyebab kegagalan menjadi pemenang tender.
  6. Bermainlah dengan jujur tanpa melakukan kecurangan seperti bekerja sama dengan panitia tender agar terpilih menjadi pemenang, proyek banyak jika didapat dengan cara haram maka tidak akan mengantarkan kita ke gerbang kebahagiaan dan ketenangan hidup, sebaliknya biarpun dapat proyek sedikit jika itu dengan jalan halal maka lebih berkah dan bermanfaat untuk menjalani kehidupan.
  7. Hindari perbuatan yang melanggar hukum seperti mengancam peserta lelang lain, atau mengancam panitia tender agar dipilih menjadi pemenang. sebagai peserta tender kita dalam posisi sebagai peminta, oleh karena itu sudah sepatutnya kita bertingkah laku terbaik agar jikalau terpilih menjadi pemenang tetap didapat dengan cara yang baik.
  8. Ajukan harga penawaran dibawah dan mendekati harga tender, mengajukan harga lebih tingi maka kita akan kalah dengan peserta yang mau menawarkan harga lebih murah. namun menawarkan harga terlalu murah juga tidak baik karena kita bisa dianggap akan melakukan pengurangi spesifikasi dan kualitas barang untuk mendapatkan harga termurah.
  9. Jaga hubungan baik dengan suplier dan pedagang barang atau jasa, dengan begini maka kita tetap dapat memberikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan tender.
  10. Jika kita terpilih menjadi pemenang tender maka mengerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati, dengan begini tentu kita sudah mendapat nama baik dan punya potensi besar untuk menang tender proyek berikutnya.

Cara-cara lain dapat dilakukan selama itu jalan halal, dan bagi yang sudah pengalaman dalam mengikuti tender pengadaan barang dan jasa entah itu berhasil menang atau kalah mohon untuk bersedia berbagai tips disini, agar teman-teman kita yang lain juga bisa belajar untuk bisa menang tender :-)

Sumber : http://www.ilmusipil.com/cara-menang-tender-pengadaan-barang-dan-jasa

Senin, 30 November 2015

MSDS apa itu? anda yang SHE harus tau........

Material Safety Data Sheet (MSDS)




MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?
Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam :
  • Bahan baku (starting material) 
  • Bahan produk utama 
  • Bahan produk samping 
  • Bahan untuk analisis 
  • Bahan buangan

Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:
  1. Produsen bahan 
  2. Pihak pengangkut bahan 
  3. Penyimpan dan supplier bahan 
  4. Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik) 
  5. Pengolah bahan buangan
Rincian isi MSDS antara lain :
1. Informasi umum
a. Tanggal pembuatan
b. Alamat produsen atau suplier
c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)
d. Nama kimia
e. Nama perdagangan dan sinonim
f. Nama kimia lainnya
g. Rumus struktur dan rumus kimia
h. Tanda bahaya bahan kimia

2. Informasi komponen berbahaya
a.  Batas paparan tiap komponen
b.  Komposisi
c.  Persen berat

3. Informasi data sifat fisika
a. Titik didih
b. Tekanan uap
c. Kerapatan uap
d. Titik beku atau titik leleh
e. Kerapatan cairan
f.  Persen penguapan
g. Kelarutan
h. Penampakan fisik dan bau

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan
a. Titik nyala
b. Batas kemampuan terbakar
c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
f.   Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi data reaktivitas
a.  Stabilitas bahan
b.  Pengaturan lokasi penempatan bahan
c.  Produk dekomposisi yang berbahaya
d.  Produk polimerisasi yang berbahaya

6. Informasi tentang bahaya kesehatan
a.  Efek terkena paparan yang berlebihan
b.  Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan
c.  Kontak pada mata
d.  Kontak pada kulit
e.  Terhirup pada pernafasan


7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah
a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah
b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium
d.  Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

8. Informasi perlindungan bahan kimia
a.  Perlindungan respiratory
b.  Ventilasi
c.  Sarung tangan pelindung
d.  Pelindung mata
e.  Peralatan pelindung lainnya
f.   Pengawasan perlindungan

9. Informasi penanganan awal khusus
a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan
b. Penanganan awal lainnya
10. Informasi Data transportasi
a. Nama dan jenis transportasi
b. Tanda kelas bahaya bahan
c. Tanda label
d. Tanda merk
e. Prosedur darurat akibat kecelakaan
f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

TEKNIK PENELUSURAN MSDS

Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun mengenai teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :
      Dari buku literatur K3 di Perpustakaan atau instansi terkait
      CDROM dari produsen bahan kimia
      Internet :
          http://www.msdsonline.com/
          http://www.ilpi.com/msds/  

STRATEGI PENGELOLAAN MSDS
      Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan
      Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS
      Modifikasi MSDS
      Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS


Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam bekerja agar :
      Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet)
      Preparasi bahan dengan benar
      Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat
      Penggunaan pada takaran yang tepat
      Pengelolaan buangan bahan secara bijaksana 

Contoh MSDS seperti ini :
Contoh MSDS

Kerja Migas Seputar Offshore, Ada yang pengen Kerja di Offshore?

Pengeboran minyak dan gas bumi dapat dilakukan pada daratan (on shore) atau pun di lepas pantai (offshore). Pengeboran on shore dan offshore mempunyai beberapa perbedaan. Pada suatu pengeboran offshore yang dilakukan pada air laut yang dangkal, hanya memerlukan sedikit saja modifikasi jika dibandingkan dengan pengeboran on shore. Namun hal ini tidak berlaku bagi pengeboran offshore yang dilakukan pada kedalaman air laut yang dalam. Mengapa demikian? Simak artikel ini bila Anda ingin menjelajahi lebih dalam seputar aktivitas offshore drilling. 


Dalam menjalankan operasi pengeboran offshore banyak sekali faktor yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Faktor yang perlu diperhatikan dalam offshore drilling adalah adanya platform dan juga teknologi yang tinggi jika pengeboran tersebut berlangsung pada laut yang dalam. Selain itu faktor keselamatan kru yang tinggal di platform juga harus diperhatikan.
 
Pengeboran memiliki beberapa tujuan, tujuan utamanya adalah untuk mengeksploitasi minyak dan gas bumi yang terdapat di dalam perut bumi. Selain itu pengeboran juga digunakan untuk untuk melakukan berbagai analisis terhadap material batuan (diantaranya dengan melakukan logging) dan pengambilan sampel.
 
Sebelum dilakukan operasi pengeboran maka diperlukan adanya suatu rencana yang matang untuk mencapai kesuksesan operasi pengeboran. Beberapa yang harus dievaluasi antara lain:
  1. Target evaluasi pengeboran
  2. Cara pengeboran dalam pencapaian target drilling activity
  3. Metode evaluasi atau analisa target offshore drilling
Setelah evaluasi tersebut jelas dan terstruktur, maka proses pengeboran dapat dimulai. Pengeboran dilakukan dan selama proses pengeboran harus dilakukan dan diawasi secara seksama oleh wellsite geologist, mud logger ataupun tenaga ahli lainnya. Sesuai dengan tugas masing-masing, mereka harus mengawasi pelaksanaan pengeboran agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Sebagai contoh, well site geologist harus dapat melakukan justifikasi geologi tentang proses pengeboran yang berlangsung. Well site geologist harus dapat menentukan pay zone yang telah diantisipasi sebelumnya. Mud logger bertugas memonitor dan mencatat data yang berkaitan dengan lubang bor dan proses pengeboran. Tugas mud logger meliputi analisis gas dan cutting untuk menciptakan suatu evaluasi formasi yang kontinyu sementara sumur dibor.
 
Dalam pengeboran diperlukan analisa yang mumpuni dari beberapa komponen dan proses pengeboran seperti lumpur/ fluida pengeboran, rig pengeboran, blow-out preventer (BOP) system, casing & cementing, vertical & directional drilling, serta tahap pengembangan reservoir. Berikut merupakan penjabaran singkat mengenai komponen dan proses-proses tersebut.
 
LUMPUR PENGEBORAN
 
Satu elemen yang penting pada suatu pemboran adalah fluida pengeboran atau lumpur pengeboran. Lumpur pengeboran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu water-based mud, oilbased mud dan udara. Lumpur pengeboran mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
  • Memindahkan cutting dari dasar sumur
  • Mengambangkan cutting dan material-material berat
  • Menghubungkan transport cutting dan gas ke permukaan
  • Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string
  • Menambang buoyancy pada drill string
  • Mengontrol tekanan bawah permukaan
Satu keharusan pada sistem lumpur pengeboran yaitu interaksi antara lumpur dan formasi yang dibor harus mempunyai efek yang minimal pada formasi. Hal ini sangat penting untuk mempertahankan lubang terbuka (open hole) dalam penyelesaian operasi pemboran.
 
RIG PENGEBORAN
 
Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau mengakses sumur. Pemboran dilaksanakan dengan menggunakan seperangkat alat pemboran yang disebut drilling rig. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur. Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air:
 
  1. Swamp barge: Kedalaman air maksimal 7 m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.
  2. Tender barge: Serupa dengan swamp barge tetapi digunakan pada perairan yang lebih dalam.
  3. Jackup rig : Platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut.
  4. Drilling jacket : Platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai pada laut tenang dan dangkal. Platformn ini sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.
  5. Semi-submersible rig: Rig jenis ini mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis.
  6. Drill ship : Prinsip kerja drill ship adalah menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
         Gambar 1 Offshore Rig
Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar:
  1. Hoisting system: Berfungsi menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) selama masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.
  2. Rotary system: Rotating system terdiri atas rotary table dan drill stem (kelly, drill string, bit). Rotating system berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.

    Bagian – bagian utama dari rotating system adalah kelly, drill string, dan bit. Kelly adalah persegi atau heksagonal dari pipa yang disekrupkan pada pipa pemboran dan digunakan untuk membawa pergerakan memutar kepada drill string dan bit. Drill string adalah kombinasi dari pipa pemboran, collar, dan komponen bottom hole assembly (BHA) yang lain. Bagian akhir dari drill collar adalah mata bor atau bit. Bit melakukan bagian menggerus dan memotong batuan. Bentuk dari bit akan disesuaikan dengan tipe batuan dan kondisi pemboran. Tipe bit yang umum adalah drag, tri-cone, PDC dan intan (diamond).
  3. Circulation system: Sirkulasi dari lumpur pemboran mempunyai beberapa fungsi pada rig yaitu mendinginkan bit, membuat kestabilan lubang, dan membantu dalam evaluasi formasi. Lumpur pemboran ini disirkulasikan oleh pompa lumpur (mud pumps) dimana volume lumpur yang dipompa diukur dengan stroke counter, dan rata-rata pergerakannya dicatat oleh stand pipe pressure. Hal ini dilakukan untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti komposisi yang diinginkan. Sistem ini meliputi pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan. 

  4. Blowout prevention system: Peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
  5. Power system: Power system merupakan sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar. Power disediakan di rig oleh mesin diesel, mesin elektrik diesel atau pada beberapa kejadian adalah mesin butana. Tenaga ditransfer dari mesin kepada beberapa sistem rig yang berbeda oleh sabuk, rantai dan tangkai penggerak (drive shafts) pada rig mekanik, atau dengan membangkitkan tenaga listrik DC pada rig elektrik. Tenaga didistribuasikan ke rotary table dan pompa lumpur ketika pemboran.




BLOW-OUT PREVENTER SYSTEM
 
Blowout preventer (BOP) adalah komponen utama dari suatu sistem control rig. Alat ini adalah pilihan terakhir pada suatu kasus blowout. BOP ini diletakkan pada muka sumur dan tidak dipindahkan sampai saat sumur diselesaikan (well completed) dan alat produksi telah dipasang. BOP biasanya mempunyai 4 bagian, yaitu annular, pipe rams, blind atau shear rams dan crossover spools.


CASING & CEMENTING
 
Casing dan cementing dilakukan ketika proses produksi ataupun untuk menghindari runtuhnya dinding lubang bor. Casing dilakukan dengan cara memasukkan pipa-pipa ke dalam lubang bor. Pipa-pipa umumnya terbuat dari logam dan dirancang semakin ke bawah pada selang tertentu maka diameternya akan semakin kecil. Pada saat fase produksi di pay zone, casing akan mempunyai lubang dimana hidrokarbon akan dapat mengalir ke dalam lubang bor.


VERTICAL & DIRECTIONAL DRILLING
 
Lintasan (trajectory) dari pemboran dikontrol oleh jenis dari bottom hole assembly (BHA) dan berat bit. Bottom hole assembly (BHA) adalah bagian dari drill string yang paling dekat dengan bit pemboran. Vertical drilling atau pemboran vertikal disebut juga pemboran lurus. Walau bagaimanapun, beberapa deviasi minor dari arah vertikal sering terjadi secara alamiah. Ini berhubungan dengan faktor-faktor yang ada dalam formasi seperti sudut kemiringan, kekerasan dan faktor lain seperti BHA, desain bit dan berat pada bit.
 
Directional drilling atau pemboran terarah merujuk pada metode yang dipakai untuk mencapai target bawah permukaan yang telah ditentukan. Satu aplikasi dari directional drilling adalah pengembangan lapangan offshore. Biaya pengembangan akan berkurang dengan penggunaan banyak sumur directional drilling dari satu atau lebih platform.
 
PENGEMBANGAN RESERVOIR
 
Setelah mengevaluasi reservoir, tahap selanjutnya adalah pengembangan reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran (drilling), memasang tubular sumur (casing), dan penyemenan (cementing). Proses selanjutnya adalah completion, sebagai “finishing” sumur agar siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi yaitu pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi beserta aksesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan kepala sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai peralatan keselamatan, pemasangan pompa jika diperlukan, dan sebagainya. Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation, untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan logging.

Perencanaan suatu sumur adalah proses kerjasama antara staff teknik dan geosains meliputi akses beberapa database dan komunikasi yang jelas. Selama proses pengeboran juga dimungkinkan melakukan proses logging dengan menggunakan alat LWD (logging while drilling). Dengan menggunakan alat ini, maka pelaksanaan logging dapat dilakukan bersamaan dengan pengeboran sehingga formasi yang dievaluasi masih dalam keadaan belum terganggu oleh kontaminan dan masih fresh. Terkadang ahli paleontologi juga ambil bagian dalam proses pengeboran ini. Ahli paleontologi ini mengambil sampel-sampel batuan dan fosil yang terdapat di dalam lumpur pemboran untuk dianalisa. Analisa dari ahli ini sangat penting dalam menentukan proses pengeboran selanjutnya.
 

Minggu, 29 November 2015

INGIN JADI PEKERJA MIGAS

Mengenal Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Migas

Pencarian migas di Indonesia dimulai tahun 1871. Peraturan pertambangan minyak dan gas bumi pertama kali dikeluarkan pada tahun 1899 (Indische Minjwet 1899), yang mengatur hak dan kewajiban pemegang konsesi (Wilayah Kuasa Pertambangan terhadap pemerintah). Pada tahun 1930, aspek keselamatan kerja termasuk pengawasannya ditangani secara hukum yakni dengan diundangkannya Mijn Ordonante dan Mijn Politie Reglement (MPR) yang mengatur mengenai keselamatan pekerja tambang.
Usaha pertambangan migas telah mengalami perombakan dari sistem konsesi pada zaman penjajahan belanda menjadi sistem perjanjian karya setelah diberlakukannya UU No 44 tahun 1960 dan kemudian menjadi sistem bagi hasil atau Production Sharing Contract (PSC) yang beroperasi sejak dimulainya kegiatan di lepas pantai Indonesia tahun 1966.
Sejarah perkembangan usaha pertambangan migas di Indonesia sejak awal menunjukkan bahwa hal-hal yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup, telah menjadi masalah utama yang perlu diawasi oleh pemerintah secara ketat.
Pemerintah menyadari bahwa usaha pertambangan migas merupakan kegiatan yang memiliki resiko yang cukup besar, sehingga masalah keselamatan operasi perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, untuk mendorong motivasi peningkatan prestasi dalam bidang keselamatan operasi di sub sektor migas, dikembangkan kebijakan pemberian tanda penghargaan keselamatan migas, sertifikasi tenaga teknik khusus migas serta sertifikasi instalasi dan peralatan.
Berdasarkan UU No 44 tahun 1960, telah diterbitkan seperangkat perundang-undangan yang menjadi dasar hukum untuk mengatur, membina dan mengawasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor migas, antara lain PP no 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi di Daerah Lepas Pantai dan PP No 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
Sebagai pelaksanaan UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Sektor Pertambangan, pemerintah telah membuat pengaturan melalui PP No 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.

Pada kegiatan usaha migas, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu:

  • Ringan, kecelakaan yang tidak menimbulkan kehilangan hari kerja (pertolongan pertama/first aid).
  • Sedang, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja (tidak mampu bekerja sementara) dan diduga tidak akan menimbulkan cacat jasmani dan atau rohani yang akan mengganggu tugas pekerjaannya.
  • Berat, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan diduga akan menimbulkan cacat jasmani atau rohani yang akan mengganggu tugas dan pekerjaannya.
  • Meninggal/fatal, kecelakaan yang menimbulkan kematian segera atau dalam jangka waktu 24 jam setelah terjadinya kecelakaan.
UU No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengamanatkan kepada badan usaha dan atau bentuk usaha tetap, wajib menjamin standar dan mutu, menerapkan kaidah keteknikan yang baik, keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup, mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat dan produk dalam negeri.
Keselamatan migas adalah ketentuan tentang standardisasi peralatan, sumber daya manusia, pedoman umum instalasimigas dan prosedur kerja agar instalasi migas dapat beroperasi dengan andal, aman dan akrab lingkungan agar dapat menciptakan kondisi aman dan sehat bagi pekerja (K3), aman bagi masyarakat umum (KU), aman bagi lingkungan (KL) serta aman dan andal bagi instalasi migas sendiri (KI).
Keselamatan pekerja adalah suatu perlindungan bagi keamanan dan kesehatan pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja. Agar keselamatan pekerja dapat tercapai, persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain terdapatnya standardisasi kompetensi, tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik, prosedur kerja dan menggunakan alat pelindung diri (APD) bagi yang bekerja di tempat berbahaya.
TUJUAN INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
  • MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA
  • MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT KERJA
  • MEMELIHARA KEAMANAN LINGKUNGAN KERJA
  • MENCEGAH TINDAKAN TIDAK AMAN
  • MEMELIHARA KELANCARAN PROSES DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Manfaat Inspeksi K3 Migas

  • Untuk mengecek apakah ada suatu penyimpangan/pertentangan dari program yang sudah ditentukan
  • Untukmenggairahkan kembali (interest) terhadap keselamatan kerja
  • Mengevaluasi kembalisemua safety standard yang ada
  • Sebagai bahan untuk safety meeting
  • Guna memeriksa fasilitas-fasilitas baru

Pelaksanaan Inspeksi K3 Migas

  • Extern Perusahaan
Inspeksi yang dilaksanakan oleh petugas di luar perusahaan, misalnya : Inspektur KK dari instansi pemerintah, petugas asuransi.
  • Intern Perusahaan
Kegiatan inspeksi yang dilaksanakan petugas dilingkungan perusahaan seperti pengawas keselamatan kerja, pengawas setempat dsb
Untuk menilai tingkat kesadaran keselamatan kerja pada karyawan
Sumber : mobile.migas.esdm.go.id, tkimia.blogspot.com

Sabtu, 28 November 2015

Seputar Proyek Sivil

APA SAJA RUANG LINGKUP BIDANG TEKNIK SIPIL ?


Bangunan Sipil

Gedung :
  • Rumah
  • Gedung Besar
  • Terminal/stasiun
  • Gudang
  • Pabrik dll.
Jembatan

Jalan Raya

Jalan Rel/Kereta Api

Pelabuhan :
  • Dermaga
  • Emplasemen & Fasilitas
  • Bongkar Muat
  • Penunjang
Lapangan Udara :
  • Apron
  • Taxiway/Terminal
  • Runway
Terowongan/Tunnel

Bendungan :
  • Bendungan Tanah/Batu
  • Bendungan Beton
  • Bendungan Lainnya 
Bangunan Tanah Lainnya : Stasiun Bawah Tanah,, Tanggul dll.

Bangunan Air Lainnya :
  • Bangunan di sungai
  • Bangunan di tepi danau/laut
  • Bangunan Off-Shore

Teknik Sipil

DISIPLIN KEILMUAN :

  • STRUKTUR / KONSTRUKSI
  • GEOTEKNIK / MEKANIKA TANAH
  • HIDROTEKNIK / KEAIRAN
  • TRANSPORTASI / PERHUBUNGAN
  • SURVEYING / UKUR TANAH
  • MANAJEMEN KONSTRUKSI
  • LINGKUNGAN
  • PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com